Nov 19, 2014

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan

Memulai berwirausaha bukanlah pekerjaan yang mudah. Mengingat di era globalisasi ini, persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita ingin melakukan usaha, maka kita harus mempunyai gagasan ide yang cemerlang untuk menembus dan memajukan wirausaha kita, dan kita juga harus bisa mencari peluang sekecil mungkin untuk mengenalkan usaha kita pada dunia.


Ide Kewirausahaan
Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru. Ide pasti menghasilkan peluang, sebaliknya, tidak adanya ide tidak akan menghasilkan peluang.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1.      Mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif.
2.      Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin.
3.      Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.

Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
1.      Risiko pasar atau persaingan terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2.      Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3.      Risiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik

Menurut Zimmerer, kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul apabila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Pertanyaanya, bagaimana ide bisa menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini, di antaranya:
1.      Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.

Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri, tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.

Sumber Ide Awal Berwirausaha
Meskipun sebuah ide baru sebenarnya dapat berasal darimana saja, di sini kita akan memusatkan perhatian pada empat sumber, yaitu:
1.      Pengalaman pribadi
Dasar utama ide adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun dirumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan terakhir maupun sekarang sering kali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2.      Minat
Kadangkala minat tumbuh diluar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Misalnya, seorang murid yang suka berolahraga sepakbola mungkin dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat sepakbola.
3.      Penemuan secara tidak sengaja
Sumber ide ini melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja. Siapapun dapat menemukan ide yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai sumber. Salah satu cara untuk membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain.

Sumber-Sumber Potensial Peluang
Sebenarnya peluang bisnis ada di sekitar kita, referensinya juga bisa didapat dari lingkungan, membaca, mendengar cerita orang lain, seminar, jalan-jalan atau wisata. Ini dapat membangkitkan inspirasi dan ide-ide bisnis serta pengembangannya. Namun untuk menangkap peluang itu dibutuhkan keberanian, kejelian dan kreativitas bisnis. Di sekitar kita banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Hanya saja, kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. Jika kita kreatif, akan mampu melihat peluang bisnis sebanyak-banyaknya dan mampu menangkap satu atau dua diantaranya. Pendek kata, peluang bisnis tidak akan pernah ada habisnya selama minat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia ini.
Proses penjaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunannya. Agar berguna, barang dan jasa harus bernilai, baik pelanggan atau konsumen potensial lainnya. Oleh sebab itu, wirausaha harus mengetahui perilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati perilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
a.    Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan .
b.    Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang dan jasa.

2.      Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki oleh pesaing-pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keungan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. Menurut Zimmerer, ada beberapa keadaan yang dapat dijadikan sebagi peluang, diantaranya:
a.    Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b.    Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu penggunaan teknik harus diperhitungkan sebelumnya.
c.    Saat dimana pesaing tidak begitu agresif untuk pengambangkan strategi produknya.
d.   Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e.    Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
f.     Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

3.      Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menajmin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadahi atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien dari pada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?

4.      Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperluakan oleh usaha baru. Dari mana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan biaya lainnya?

5.      Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Misalnya risiko teknik, finansial, dan pesaing. Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesedian pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat ditrasformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya. Sedangkan risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.

0 Comments:

Post a Comment

 
STYLE: LOG ON! Blogger Template by Ipietoon Blogger Template