Nov 1, 2014

Pengaruh Ekonomi terhadap Bisnis: Penciptaan dan Pendistribusian Kemakmuran

2.1.  Pengaruh Kondisi Ekonomi terhadap Bisnis
Sebagian besar dari keberhasilan bisnis di suatu negara dikarenakan adanya sebuah ekonomi dan iklim sosial yang memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan bebas. Orang bebas untuk memulai bisnis dimanapun dan mempunyai kebebasan yang sama untuk gagal. Kebebasan untuk gagal dan memulai kembali memotivasi orang untuk mencoba hingga mereka berhasil karena ganjarannya sering kali sangat besar. Perubahan apapun dalam sistem ekonomi atau politik di suatu negara mempunyai pengaruh besar pada keberhasilan sistem bisnis. Ekonomi dan politik global juga mempunyai pengaruh besar pada bisnis di suatu negara tersebut.


2.1.1.   Apakah itu Ekonomi
Ekonomi (economics) adalah studi mengenai bagaimana masyarakat memilih untuk menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi di antara beragam kelompok dan individu yang bersaing.
Terdapat dua cabang ekonomi, yaitu: ekonomi makro (macroeconomics) yang melihat pada beroperasinya ekonomi sebuah bangsa sebagai satu keseluruhan; dan ekonomi mikro (microeconomics) yang melihat pada perilaku orang dan organisasi dalam pasar tertentu.

2.1.2.   Mengapa Ekonomi dikenal sebagai “Ilmu Pengetahuan Suram”
Pada akhir tahun 1700-an dan awal tahun 1800-an, Thomas Malthus mengemukakan teori bahwa populasi manusia akan tumbuh sedemikian cepatnya, sehingga sumber daya tidak dapat mengimbanginya. Atas dasar teorinya tersebut, beberapa negara sekarang ini telah menempatkan pembatasan ketat pada populasi, termasuk sterilisasi paksa dan aborsi paksa. Oleh karena itu, harapan ekonomi untuk jangka panjang dianggap suram di beberapa negara.
Akan tetapi, beberapa ahli makro ekonomi meyakini bahwa populasi yang besar merupakan sumber daya yang berharga, khususnya jika orang-orang tersebut berpendidikan. Mereka percaya bahwa salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia adalah untuk mendidik orang secara lebih baik.

2.1.3.   Ekonomi Pertumbuhan dan Adam Smith
Adam Smith adalah salah satu dari orang pertama yang membayangkan sebuah sistem untuk menciptakan kemakmuran dan meningkatkan kehidupan setiap orang lewat bukunya yg berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (The Wealth of Nation).
Adam Smith percaya bahwa kebebasan adalah alat vital untuk kelangsungan hidup ekonomi mana pun. Ia juga percaya bahwa orang akan bekerja lebih keras jika mereka diberikan kebebasan namun tetap mempunyai intensifitas untuk melakukannya, yaitu bila mereka tahu mereka akan mendapatkan ganjaran,  sehingga mereka akan bersedia untuk bekerja dalam jam kerja panjang dengan keras. Atas dasar ide dan teorinya itu, ia disebut sebagai Bapak Ekonomi Modern.

2.1.4.   Bagaimana Bisnis Membawa Manfaat bagi Masyarakat
Di bawah teori Adam Smith, pelaku bisnis tidaklah selalu harus secara sengaja bekerja untuk membantu orang lain. Mereka bekerja terutama untuk kemakmuran dan pertumbuhan mereka sendiri. Namun, seiring orang berusaha untuk meningkatkan situasi hidup mereka sendiri, kata Smith, usaha mereka berlaku sebagai “tangan tak terlihat” yang membantu ekonomi tumbuh dan makmur melalui produksi barang, jasa dan ide yang dibutuhkan. Jadi, tangan tak terlihat (invisible hand) mengubah keuntungan yang ditujukan kepada diri sendiri menjadi manfaat sosial dan ekonomi untuk semua.
Ia juga berasumsi bahwa seiring orang menjadi semakin kaya, mereka biasanya akan membantu orang-orang yang kurang beruntung dalam masyarakat. Itu tidak selalu terjadi. Akan tetapi saat ini, banyak pelaku bisnis di suatu negara yang menjadi semakin peduli terhadap isu-isu sosial dan tanggung jawab mereka untuk mengembalikan kepada masyarakat apa yang telah mereka dapatkan.





2.2.  Memahami Kapitalisme Pasar Bebas
Sistem ekonomi yang telah membawa penciptaan kemakmuran di sebagian besar dunia dikenal dengan kapitalisme. Kapitalisme (capitalism) adalah sebuah sistem ekonomi yang semua atau sebagian besar faktor produksi dan distribusi dimiliki oleh swasta (tidak dimiliki oleh pemerintah) dan dioperasikan untuk mendapatkan laba. Di negara kapitalis, pelaku bisnis memutuskan apa yang akan diproduksi; berapa pekerja dibayar; berapa harga barang dan jasa; apakah akan memproduksi barang tertentu di negara mereka sendiri, mengimpor barang tersebut atau membuatnya di negara lain; dan seterusnya. Akan tetapi, tidak ada negara yang murni kapitalis. Pemerintah sering terlibat dalam isu-isu, seperti menentukan gaji minimum dan menetapkan harga pertanian seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Akan tetapi, fondasi dari sistem ekonomi AS adalah kapitalisme. Demikian pula, kapitalisme merupakan fondasi untuk ekonomi di Inggris, Australia, Kanada dan sebagian negara maju lainnya.

2.2.1.   Fondasi Kapitalisme
Beberapa orang tidak memahami bagaimana sistem pasar bebas (kapitalisme) bekerja atau hak-hak apakah yang diberikannya. Sebagai hasilnya, mereka tidak dapat menentukan apakah sistem ekonomi yang terbaik. Anda harus mempelajari cara kerja ekonomi AS dan mekanisme-mekanisme apakah yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Rakyat yang berada dalam kapitalisme pasar bebas memiliki empat hak dasar, yaitu:
1.   Hak untuk memiliki properti secara pribadi.
2.   Hak  untuk memiliki bisnis dan menerima semua laba bisnis tersebut.
3.   Hak terhadap kebebasan bersaing.
4.   Hak terhadap kebebasan pilihan.

2.2.2.   Cara Kerja Pasar Bebas
Sebuah pasar bebas adalah pasar di mana keputusan mengenai apa yang diproduksi dan dalam kuantitas berapa dibuat oleh pasar ¾ yaitu, oleh pembeli dan penjual yang menegosiasikan harga untuk barang dan jasa tersebut. Konsumen-konsumen di suatu negara dengan sistem pasar bebas mengirimkan sinyal untuk memberi tahu produsen apa yang harus dibuat, seberapa banyak, dalam warna apa, dan sebagainya dengan cara membeli maupun tidak membeli produk dan jasa yang ditawarkan tersebut.

2.2.3.   Bagaimana Harga ditetapkan
Cara kerja pasar bebas adalah sebuah bagian penting dalam ekonomi. Intinya adalah bahwa dalam sebuah pasar bebas, harga tidak ditentukan oleh penjual; harga ditentukan oleh pembeli dan penjual yang bernegosiasi dalam pasar. Semakin tinggi harga yang ditawarkan oleh penjual, maka semakin rendah kuantitas yang diminta oleh pembeli. Sebaliknya, semakin rendah harga yang ditawarkan oleh penjual, maka kuantitas barang yang diminta akan semakin banyak.

2.2.4.   Konsep Ekonomi dari Penawaran
Penawaran (supply) merujuk pada kuantitas produk yang bersedia dijual oleh produsen atau pemilik pada harga berbeda pada suatu waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah yang ditawarkan akan meningkat seiring harga meningkat karena penjual bisa mendapat uang lebih dengan harga yang tinggi. Contoh dari kurva penawaran dapat dilihat pada gambar berikut.


2.2.5.   Konsep Ekonomi dari Permintaan
Permintaan (demand) merujuk pada kuantitas produk yang bersedia dibeli orang pada harga berbeda pada suatu waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta akan meningkat seiring dengan harga yang menurun. Kurva permintaan dapat dilihat pada gambar berikut ini.


2.2.6.   Titik Keseimbangan atau Harga Pasar
Harga merupakan faktor kunci dalam menentukan kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta. Penjual lebih menyukai harga tinggi dan pembeli lebih menyukai harga rendah. Jika kedua kurva tersebut diletakkan dalam sebuah grafik yang sama, maka kurva penawaran dan kurva permintaan akan saling berpotongan. Pada titik perpotongan itu, kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan akan sama. Titik perpotongan itu dikenal sebagai titik keseimbangan atau harga keseimbangan. Dalam jangka panjang, harga tersebut akan menjadi harga pasar. Harga pasar (market price) kemudian ditentukan oleh penawaran dan permintaan.


2.2.7.   Persaingan dalam Pasar Bebas
Ahli ekonomi biasanya setuju bahwa terdapat empat tingkat persaingan berbeda, yaitu: (1) persaingan sempurna, (2) persaingan monopolistik, (3) oligopoli, dan (4) monopoli.
Persaingan sempurna (perfect competition) terjadi ketika terdapat banyak penjual dalam suatu pasar dan tidak pada penjual yang cukup besar untuk mendikte harga sebuah produk. Di bawah persaingan sempurna, penjual memproduksi produk yang tampak identik, misalnya produk agricultural (misalnya apel, jagung dan kentang).
Persaingan monopolistik (monopolistic competition) terjadi ketika sejumlah besar penjual memproduksi produk yang sangat serupa, tetapi dianggap berbeda oleh pembeli (misalnya permen, computer personal, T-Shirt)
Oligopoli (oligopoly) adalah bentuk persaingan yang hanya terdapat sedikit penjual yang mendominasi pasar, contohnya industri sereal untuk sarapan pagi, tembakau, mobil, minuman ringan dan lain-lain.
Monopoli (monopoly) terjadi ketika hanya terdapat satu penjual untuk sebuah produk atau jasa. Maksudnya, satu penjual mengendalikan total penawaran sebuah produk dan harganya.

2.2.8.   Keuntungan dan Batasan dari Pasar Bebas
Satu keuntungan dari pasar bebas adalah bahwa pasar bebas memungkinkan adanya persaingan terbuka di antara perusahaan-perusahaan. Pasar bebas merupakan faktor utama dalam menciptakan kemakmuran yang sekarang dinikmati negara-negara indutri. Bahkan sejumlah orang mengatakan pasar bebas sebagai sebuah keajaiban ekonomi. Kapitalisme pasar bebas dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya lebih memberikan kesempatan bagi orang miskin keluar dari kemiskinan. Kapitalisme juga mendorong bisnis untuk lebih efisien, sehingga mereka dapat berhasil dalam bersaing pada harga dan kualitas.
Namun seiring dengan adanya kapitalisme, selain membawa kemakmuran, pasar bebas juga membawa ketidaksetaraan. Para pemilik bisnis dan manajer mendapatkan uang lebih banyak dan lebih makmur daripada pekerja tingkat bawah.
Satu bahaya dari pasar bebas adalah bahwa pelaku bisnis dan yang lainnya dapat membiarkan keserakahan menguasai mereka. Tuntutan akhir-akhir ini terhadap beberapa bisnis mengindikasikan besarnya bahaya ini. Beberapa pelaku bisnis telah menipu public mengenai produk mereka dan yang lainnya telah menipu pemegang saham mereka mengenai nilai saham mereka. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan harta pribadi para eksekutif.





2.3.  Memahami Sosialisme
Sosialisme (socialism) adalah sebuah sistem ekonomi yang didasarkan pada pemikiran bahwa beberapa, atau sebagian besar bisnis dasar harus dimiliki oleh pemerintah, sehingga labanya dapat didistribusikan secara lebih merata untuk rakyat. Sosialis mengakui keuntungan utama dari kapitalisme tetapi meyakini bahwa kemakmuran harus didistribusikan secara lebih merata dibandingkan yang terjadi di kapitalisme pasar bebas. Mereka percaya bahwa pemerintah harus menjadi agen yang melaksanakan distribusi tersebut.

2.3.1.   Keuntungan Sosialisme
Keuntungan utama dari sosialisme dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan sosial. Dalam sosialisme seharusnya terdapat kesetaraan hasil yang lebih dibandingkan dalam kapitalisme karena laba diambil oleh orang yang lebih kaya, dalam bentuk pajak dan didistribusikan kepada anggota populasi yang lebih miskin melalui beragam program pemerintah.

2.3.2.   Konsekuensi Negatif dari Sosialisme
Sosialisme dapat menciptakan kesetaraan yang lebih besar dibandingkan dengan kapitalisme, tetapi sistem tersebut menghilangkan beberapa insentif pelaku bisnis untuk mulai bekerja lebih awal dan pulang kerja lebih larut.
Sosialisme juga dapat menyebabkan lebih sedikit penemuan dan inovasi karena mereka yang menemukan ide-ide baru tidak menerima ganjaran sebesar yang akan mereka terima di sistem kapitalis. Sebagai konsekuensinya, banyak dari mereka meninggalkan negara sosialis dan memasuki negara kapitalis.


2.4.  Memahami Komunisme
Komunisme (communism) adalah sebuah sistem ekonomi dan politik dimana negara (pemerintah) membuat hampir semua keputusan ekonomi dan memiliki hampir semua faktor produksi utama. Sistem tersebut melakukan campur tangan lebih jauh ke dalam kehidupan rakyat dibandingkan dengan sosialisme.
Satu masalah dengan komunisme adalah bahwa pemerintah tidak mempunyai cara untuk mengetahui apa yang harus diproduksi karena harga tidak mencerminkan penawaran dan permintaan seperti yang terjadi dalam pasar bebas. Pemerintah harus menebak apakah kebutuhan ekonomi rakyatnya. Sebagai hasilnya, kelangkaan banyak barang dapat terjadi. Masalah lainnya dengan komunisme adalah bahwa sistem tersebut tidak menginspirasi pelaku bisnis untuk bekerja keras karena pemerintah mengambil sebagian besar laba mereka. Oleh karena itu, meskipun komunis pernah berkuasa di banyak negara di seluruh dunia, komunisme sebagai bentuk ekonomi secara perlahan telah menghilang.




2.5.  Tren Menuju Ekonomi Bauran
Bangsa-bangsa di dunia sebagian besar telah terbagi antara mereka yang mengikuti konsep kapitalisme dan mereka yang mengadopsi konsep komunisme atau sosialisme. Untuk menyimpulkan peryataan tersebut, kedua sistem ekonomi yang bersaing untuk mendapatkan dominasi di dunia sekarang ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.   Ekonomi pasar bebas (free market economies) terjadi ketika pasar yang sebagian besar menentukan barang dan jasa apa diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Kapitalisme adalah istilah populer yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem ekonomi ini.
2.   Ekonomi komando (command economies) terjadi ketika pemerintah yang sebagian besar menentukan (mengomando) barang dan jasa apa diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Sosialisme dan komunisme adalah istilah populer yang digunakan untuk mendeskripsikan variasi dari sistem ekonomi ini.
Pengalaman dunia adalah bahwa baik pasar bebas maupun pasar komando tidak akan menghasilkan kondisi ekonomi yang optimal. Beberapa negara yang disebut sebagai negara kapitalis mencoba untuk bergerak menuju lebih sosialisme, sedangkan negara yang disebut sebagai negara sosialis bergerak menuju lebih kapitalisme. Kita mengatakan “disebut” karena tidak ada negara yang murni kapitalis atau sosialis. Semua negara mempunyai bauran dari kedua sistem tersebut. Jadi, tren global jangka panjangnya adalah menuju bauran dari kapitalisme dan sosialisme.
Ekonomi bauran (mixed economies) terjadi apabila sebagian alokasi sumber daya dilakukan oleh pasar dan sebagiannya lagi dilakukan oleh pemerintah. Sebagian besar negara tidak mempunyai nama untuk sistem seperti ini. Jika cara dominan untuk mengalokasikan sumber daya adalah dengan mekanisme pasar bebas, maka para pemimpin dari negara-negara ini masih menyebut sistem mereka kapitalisme. Sedangkan jika cara dominannya dilakukan oleh pemerintah, maka para pemimpinnya menyebut sistem mereka sebagai sosialisme.



2.6.  Memahami Sistem Ekonomi Amerika Serikat
Bagian berikut akan memperkenalkan istilah dan konsep yang dibutuhkan dalam memahami isu-isu yang dihadapi pemerintah dan pemimpin bisnis sekarang ini di Amerika Serikat.
2.6.1.   Indikator Ekonomi Utama
Tiga indikator kondisi ekonomi yang paling utama adalah sebagai berikut:
1.   Produk domestik kotor adalah total nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sebuah negara dalam satu tahun.
2.   Tingkat pengangguran (unemployment rate) merujuk pada jumlah penduduk yang berusia di atas 16 tahun yang tidak bekerja dan berusaha untuk mencari pekerjaan dalam empat minggu sebelumnya.
3.   Indeks harga membantu untuk mengukur kesehatan ekonomi dengan mengukur tingkat inflasi, disinflasi, deflasi dan stagflasi.

2.6.2.   Produktivitas di Amerika Serikat
Peningkatan dalam produktivitas berarti bahwa seorang pekerja dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dalam periode waktu yang sama dibandingkan sebelumnya, biasanya melalui penggunaan mesin atau perlengkapan lainnya. Produktivitas di Amerika Serikat  telah meningkat pada tahun-tahun terakhir karena komputer dan teknologi lainnya telah membuat proses produksi lebih cepat dan lebih mudah bagi banyak pekerja. Semakin tinggi produktivitas, semakin rendah biaya dalam memproduksi barang dan jasa, dan harga dapat ditetapkan semakin rendah. Oleh karena itu, pelaku bisnis di Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya sangat ingin meningkatkan produktivitas.

2.6.3.   Produktivitas di Sektor Jasa
Di sektor jasa, inovasi teknologi lainnya mulai membuat pegawai lebih produktif. Amerika Serikat berada di depan sebagian besar dunia dalam produktivitas jasa. Akan tetapi, satu masalah yang ada dengan industri jasa adalah bahwa penggunaan mesin dapat menambah kualitas jasa yang disediakan, tetapi tidak menambah hasil per pekerja.
Jelas bahwa Amerika Serikat dan negara-negara lain perlu mengembangkan ukuran-ukuran produktivitas baru untuk ekonomi jasa, ukuran yang memasukkan kualitas serta kuantitas hasil. Meskipun mengalami peningkatan produktivitas ekonomi kemungkinan tetap akan mengalami serangkaian kenaikan dan penurunan, seperti yang telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.

2.6.4.   Siklus Bisnis
Siklus bisnis (business cycle) adalah kenaikan dan penurunan periodik yang terjadi dalam ekonomi seiring waktu. Ahli ekonomi, Joseph Schumpeter, mengidentifikasi empat tahap dari siklus bisnis jangka panjang sebagai ledakan resesi dan depresi pemulihan, yaitu:
1.   Sebuah ledakan ekonomi adalah tepat seperti arti kata-kata tersebut ¾ bisnis meledak.
2.   Resesi adalah penurunan dalam PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. Sebuah resesi mempunyai banyak konsekuensi negatif terhadap sebuah ekonomi, seperti pengangguran yang tinggi, kegagalan bisnis yang meningkat dan penurunan standar hidup secara keseluruhan.
3.   Depresi adalah resesi parah yang biasanya dibarengi dengan deflasi.
4.   Pemulihan terjadi ketika ekonomi menjadi stabil dan mulai tumbuh. Hal ini akhirnya menyebabkan ledakan ekonomi, memulai kembali siklus tersebut dari awal.
Satu tujuan dari ahli ekonomi adalah untuk meramal kenaikan dan penurunan dalam ekonomi. Namun, seseorang tidak dapat dengan pasti mengatakan apa yang akan terjadi berikutnya. Seseorang hanya dapat berteori. Akan tetapi, satu hal yang pasti: ekonomi dan pasar saham akan selalu naik dan turun.

2.6.5.   Menstabilkan Ekonomi melalui Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal (fiscal policy) merujuk pada upaya pemerintah federal untuk menjaga ekonomi agar tetap stabil dengan meningkatkan atau menurunkan pajak atau pengeluaran pemerintah. Paruh pertama dari kebijakan fiskal melibatkan perpajakan. Secara teori, tarif pajak yang tinggi cenderung memperlambat ekonomi karena menarik uang dari sektor swasta dan menaruhnya ke pemerintah.
Kebijakan fiskal paruh kedua melibatkan pengeluaran pemerintah, yang biasa disebut sebagai defisit nasional. Seiring waktu, defisit ini meningkatkan utang nasional.

2.6.6.   Menggunakan Kebijakan Moneter untuk Memelihara Kebutuhan Ekonomi

Kebijakan moneter (monetary policy) adalah manajemen pasokan uang dan tingkat suku bunga. Kebijakan ini dikendalikan oleh Federal Reserve System. Perannya yang paling nyata adalah menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga. Peranan lainnya adalah dengan mengendalikan pasokan uang. Tujuan dari diberlakukannya kebijakan ini adalah untuk memelihara pertumbuhan ekonomi, sehingga lebih banyak orang dapat mendaki tangga ekonomi dan menikmati kualitas hidup yang memuaskan.

0 Comments:

Post a Comment

 
STYLE: LOG ON! Blogger Template by Ipietoon Blogger Template