2.1. Pengaruh Kondisi Ekonomi terhadap
Bisnis
Sebagian besar dari
keberhasilan bisnis di suatu negara dikarenakan adanya sebuah ekonomi dan iklim
sosial yang memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan bebas. Orang bebas
untuk memulai bisnis dimanapun dan mempunyai kebebasan yang sama untuk gagal. Kebebasan
untuk gagal dan memulai kembali memotivasi orang untuk mencoba hingga mereka
berhasil karena ganjarannya sering kali sangat besar. Perubahan apapun dalam
sistem ekonomi atau politik di suatu negara mempunyai pengaruh besar pada
keberhasilan sistem bisnis. Ekonomi dan politik global juga mempunyai pengaruh
besar pada bisnis di suatu negara tersebut.
2.1.1.
Apakah
itu Ekonomi
Ekonomi
(economics) adalah studi mengenai
bagaimana masyarakat memilih untuk menggunakan sumber-sumber daya untuk
menghasilkan barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi di antara
beragam kelompok dan individu yang bersaing.
Terdapat dua cabang
ekonomi, yaitu: ekonomi makro (macroeconomics) yang melihat pada
beroperasinya ekonomi sebuah bangsa sebagai satu keseluruhan; dan ekonomi mikro (microeconomics) yang melihat pada perilaku orang dan organisasi
dalam pasar tertentu.
2.1.2.
Mengapa
Ekonomi dikenal sebagai “Ilmu Pengetahuan Suram”
Pada akhir tahun
1700-an dan awal tahun 1800-an, Thomas Malthus mengemukakan teori bahwa
populasi manusia akan tumbuh sedemikian cepatnya, sehingga sumber daya tidak
dapat mengimbanginya. Atas dasar teorinya tersebut, beberapa negara sekarang
ini telah menempatkan pembatasan ketat pada populasi, termasuk sterilisasi
paksa dan aborsi paksa. Oleh karena itu, harapan ekonomi untuk jangka panjang
dianggap suram di beberapa negara.
Akan tetapi, beberapa
ahli makro ekonomi meyakini bahwa populasi yang besar merupakan sumber daya
yang berharga, khususnya jika orang-orang tersebut berpendidikan. Mereka
percaya bahwa salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia adalah
untuk mendidik orang secara lebih baik.
2.1.3.
Ekonomi
Pertumbuhan dan Adam Smith
Adam Smith adalah salah
satu dari orang pertama yang membayangkan sebuah sistem untuk menciptakan
kemakmuran dan meningkatkan kehidupan setiap orang lewat bukunya yg berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations (The Wealth of
Nation).
Adam Smith percaya
bahwa kebebasan adalah alat vital untuk kelangsungan hidup ekonomi mana pun. Ia
juga percaya bahwa orang akan bekerja lebih keras jika mereka diberikan
kebebasan namun tetap mempunyai intensifitas untuk melakukannya, yaitu bila
mereka tahu mereka akan mendapatkan ganjaran,
sehingga mereka akan bersedia untuk bekerja dalam jam kerja panjang
dengan keras. Atas dasar ide dan teorinya itu, ia disebut sebagai Bapak Ekonomi Modern.
2.1.4.
Bagaimana
Bisnis Membawa Manfaat bagi Masyarakat
Di bawah teori Adam
Smith, pelaku bisnis tidaklah selalu harus secara sengaja bekerja untuk
membantu orang lain. Mereka bekerja terutama untuk kemakmuran dan pertumbuhan
mereka sendiri. Namun, seiring orang berusaha untuk meningkatkan situasi hidup
mereka sendiri, kata Smith, usaha mereka berlaku sebagai “tangan tak terlihat”
yang membantu ekonomi tumbuh dan makmur melalui produksi barang, jasa dan ide
yang dibutuhkan. Jadi, tangan tak
terlihat (invisible hand)
mengubah keuntungan yang ditujukan kepada diri sendiri menjadi manfaat sosial
dan ekonomi untuk semua.
Ia juga berasumsi bahwa
seiring orang menjadi semakin kaya, mereka biasanya akan membantu orang-orang
yang kurang beruntung dalam masyarakat. Itu tidak selalu terjadi. Akan tetapi
saat ini, banyak pelaku bisnis di suatu negara yang menjadi semakin peduli
terhadap isu-isu sosial dan tanggung jawab mereka untuk mengembalikan kepada
masyarakat apa yang telah mereka dapatkan.
2.2. Memahami Kapitalisme Pasar Bebas
Sistem ekonomi yang
telah membawa penciptaan kemakmuran di sebagian besar dunia dikenal dengan
kapitalisme. Kapitalisme (capitalism) adalah sebuah sistem ekonomi
yang semua atau sebagian besar faktor produksi dan distribusi dimiliki oleh
swasta (tidak dimiliki oleh pemerintah) dan dioperasikan untuk mendapatkan
laba. Di negara kapitalis, pelaku bisnis memutuskan apa yang akan diproduksi;
berapa pekerja dibayar; berapa harga barang dan jasa; apakah akan memproduksi
barang tertentu di negara mereka sendiri, mengimpor barang tersebut atau
membuatnya di negara lain; dan seterusnya. Akan tetapi, tidak ada negara yang
murni kapitalis. Pemerintah sering terlibat dalam isu-isu, seperti menentukan
gaji minimum dan menetapkan harga pertanian seperti yang terjadi di Amerika
Serikat. Akan tetapi, fondasi dari
sistem ekonomi AS adalah kapitalisme. Demikian pula, kapitalisme merupakan
fondasi untuk ekonomi di Inggris, Australia, Kanada dan sebagian negara maju
lainnya.
2.2.1.
Fondasi
Kapitalisme
Beberapa orang tidak
memahami bagaimana sistem pasar bebas (kapitalisme) bekerja atau hak-hak apakah
yang diberikannya. Sebagai hasilnya, mereka tidak dapat menentukan apakah
sistem ekonomi yang terbaik. Anda harus mempelajari cara kerja ekonomi AS dan
mekanisme-mekanisme apakah yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Rakyat yang berada dalam kapitalisme pasar bebas memiliki empat hak dasar,
yaitu:
1. Hak
untuk memiliki properti secara pribadi.
2. Hak untuk memiliki bisnis dan menerima semua laba
bisnis tersebut.
3. Hak
terhadap kebebasan bersaing.
4. Hak
terhadap kebebasan pilihan.
2.2.2.
Cara
Kerja Pasar Bebas
Sebuah pasar bebas
adalah pasar di mana keputusan mengenai apa yang diproduksi dan dalam kuantitas
berapa dibuat oleh pasar ¾ yaitu, oleh pembeli dan penjual yang
menegosiasikan harga untuk barang dan jasa tersebut. Konsumen-konsumen di suatu
negara dengan sistem pasar bebas mengirimkan sinyal untuk memberi tahu produsen
apa yang harus dibuat, seberapa banyak, dalam warna apa, dan sebagainya dengan
cara membeli maupun tidak membeli produk dan jasa yang ditawarkan tersebut.
2.2.3.
Bagaimana
Harga ditetapkan
Cara kerja pasar bebas
adalah sebuah bagian penting dalam ekonomi. Intinya adalah bahwa dalam sebuah
pasar bebas, harga tidak ditentukan oleh penjual; harga ditentukan oleh pembeli
dan penjual yang bernegosiasi dalam pasar. Semakin tinggi harga yang ditawarkan
oleh penjual, maka semakin rendah kuantitas yang diminta oleh pembeli.
Sebaliknya, semakin rendah harga yang ditawarkan oleh penjual, maka kuantitas
barang yang diminta akan semakin banyak.
2.2.4.
Konsep
Ekonomi dari Penawaran
Penawaran
(supply) merujuk pada kuantitas produk
yang bersedia dijual oleh produsen atau pemilik pada harga berbeda pada suatu
waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah yang ditawarkan akan
meningkat seiring harga meningkat karena penjual bisa mendapat uang lebih
dengan harga yang tinggi. Contoh dari kurva penawaran dapat dilihat pada
gambar berikut.
2.2.5.
Konsep
Ekonomi dari Permintaan
Permintaan
(demand) merujuk pada kuantitas produk
yang bersedia dibeli orang pada harga berbeda pada suatu waktu tertentu. Secara
umum dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta akan meningkat seiring dengan
harga yang menurun. Kurva permintaan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2.2.6.
Titik
Keseimbangan atau Harga Pasar
Harga
merupakan
faktor kunci dalam menentukan kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang
diminta. Penjual lebih menyukai harga tinggi dan pembeli lebih menyukai harga
rendah. Jika kedua kurva tersebut diletakkan dalam sebuah grafik yang sama,
maka kurva penawaran dan kurva permintaan akan saling berpotongan. Pada titik
perpotongan itu, kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan akan
sama. Titik perpotongan itu dikenal sebagai titik keseimbangan atau harga
keseimbangan. Dalam jangka panjang, harga tersebut akan menjadi harga pasar.
Harga pasar (market price) kemudian
ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
2.2.7.
Persaingan
dalam Pasar Bebas
Ahli ekonomi biasanya
setuju bahwa terdapat empat tingkat persaingan berbeda, yaitu: (1) persaingan
sempurna, (2) persaingan monopolistik, (3) oligopoli, dan (4) monopoli.
Persaingan
sempurna (perfect
competition) terjadi ketika terdapat banyak penjual dalam suatu pasar dan tidak
pada penjual yang cukup besar untuk mendikte harga sebuah produk. Di bawah
persaingan sempurna, penjual memproduksi produk yang tampak identik, misalnya
produk agricultural (misalnya apel, jagung dan kentang).
Persaingan
monopolistik (monopolistic
competition) terjadi ketika sejumlah besar penjual memproduksi produk yang
sangat serupa, tetapi dianggap berbeda oleh pembeli (misalnya permen, computer
personal, T-Shirt)
Oligopoli
(oligopoly) adalah bentuk persaingan yang
hanya terdapat sedikit penjual yang mendominasi pasar, contohnya industri
sereal untuk sarapan pagi, tembakau, mobil, minuman ringan dan lain-lain.
Monopoli
(monopoly) terjadi ketika hanya terdapat
satu penjual untuk sebuah produk atau jasa. Maksudnya, satu penjual
mengendalikan total penawaran sebuah produk dan harganya.
2.2.8.
Keuntungan
dan Batasan dari Pasar Bebas
Satu keuntungan dari
pasar bebas adalah bahwa pasar bebas memungkinkan adanya persaingan terbuka di
antara perusahaan-perusahaan. Pasar bebas merupakan faktor utama dalam
menciptakan kemakmuran yang sekarang dinikmati negara-negara indutri. Bahkan
sejumlah orang mengatakan pasar bebas sebagai sebuah keajaiban ekonomi.
Kapitalisme pasar bebas dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya lebih
memberikan kesempatan bagi orang miskin keluar dari kemiskinan. Kapitalisme
juga mendorong bisnis untuk lebih efisien, sehingga mereka dapat berhasil dalam
bersaing pada harga dan kualitas.
Namun seiring dengan
adanya kapitalisme, selain membawa kemakmuran, pasar bebas juga membawa
ketidaksetaraan. Para pemilik bisnis dan manajer mendapatkan uang lebih banyak
dan lebih makmur daripada pekerja tingkat bawah.
Satu bahaya dari pasar
bebas adalah bahwa pelaku bisnis dan yang lainnya dapat membiarkan keserakahan
menguasai mereka. Tuntutan akhir-akhir ini terhadap beberapa bisnis
mengindikasikan besarnya bahaya ini. Beberapa pelaku bisnis telah menipu public
mengenai produk mereka dan yang lainnya telah menipu pemegang saham mereka
mengenai nilai saham mereka. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
harta pribadi para eksekutif.
2.3. Memahami Sosialisme
Sosialisme (socialism) adalah sebuah sistem ekonomi
yang didasarkan pada pemikiran bahwa beberapa, atau sebagian besar bisnis dasar
harus dimiliki oleh pemerintah, sehingga labanya dapat didistribusikan secara
lebih merata untuk rakyat. Sosialis mengakui keuntungan utama dari kapitalisme
tetapi meyakini bahwa kemakmuran harus didistribusikan secara lebih merata
dibandingkan yang terjadi di kapitalisme pasar bebas. Mereka percaya bahwa pemerintah
harus menjadi agen yang melaksanakan distribusi tersebut.
2.3.1.
Keuntungan
Sosialisme
Keuntungan utama dari
sosialisme dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan sosial. Dalam sosialisme
seharusnya terdapat kesetaraan hasil yang lebih dibandingkan dalam kapitalisme
karena laba diambil oleh orang yang lebih kaya, dalam bentuk pajak dan
didistribusikan kepada anggota populasi yang lebih miskin melalui beragam
program pemerintah.
2.3.2.
Konsekuensi
Negatif dari Sosialisme
Sosialisme
dapat menciptakan kesetaraan yang lebih besar dibandingkan dengan kapitalisme,
tetapi sistem tersebut menghilangkan beberapa insentif pelaku bisnis untuk
mulai bekerja lebih awal dan pulang kerja lebih larut.
Sosialisme
juga dapat menyebabkan lebih sedikit penemuan dan inovasi karena mereka yang
menemukan ide-ide baru tidak menerima ganjaran sebesar yang akan mereka terima
di sistem kapitalis. Sebagai konsekuensinya, banyak dari mereka meninggalkan
negara sosialis dan memasuki negara kapitalis.
2.4. Memahami Komunisme
Komunisme (communism) adalah sebuah sistem ekonomi
dan politik dimana negara (pemerintah) membuat hampir semua keputusan ekonomi
dan memiliki hampir semua faktor produksi utama. Sistem tersebut melakukan
campur tangan lebih jauh ke dalam kehidupan rakyat dibandingkan dengan sosialisme.
Satu
masalah dengan komunisme adalah bahwa pemerintah tidak mempunyai cara untuk
mengetahui apa yang harus diproduksi karena harga tidak mencerminkan penawaran
dan permintaan seperti yang terjadi dalam pasar bebas. Pemerintah harus menebak
apakah kebutuhan ekonomi rakyatnya. Sebagai hasilnya, kelangkaan banyak barang
dapat terjadi. Masalah lainnya dengan komunisme adalah bahwa sistem tersebut
tidak menginspirasi pelaku bisnis untuk bekerja keras karena pemerintah
mengambil sebagian besar laba mereka. Oleh karena itu, meskipun komunis pernah
berkuasa di banyak negara di seluruh dunia, komunisme sebagai bentuk ekonomi
secara perlahan telah menghilang.
2.5. Tren Menuju Ekonomi Bauran
Bangsa-bangsa di dunia sebagian besar telah terbagi
antara mereka yang mengikuti konsep kapitalisme dan mereka yang mengadopsi
konsep komunisme atau sosialisme. Untuk menyimpulkan peryataan tersebut, kedua
sistem ekonomi yang bersaing untuk mendapatkan dominasi di dunia sekarang ini
dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.
Ekonomi pasar bebas (free market
economies) terjadi ketika pasar yang sebagian besar menentukan barang dan
jasa apa diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Kapitalisme adalah istilah populer yang
digunakan untuk mendeskripsikan sistem ekonomi ini.
2.
Ekonomi komando
(command economies) terjadi ketika
pemerintah yang sebagian besar menentukan (mengomando) barang dan jasa apa
diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Sosialisme dan komunisme adalah istilah populer yang digunakan untuk
mendeskripsikan variasi dari sistem ekonomi ini.
Pengalaman
dunia adalah bahwa baik pasar bebas maupun pasar komando tidak akan
menghasilkan kondisi ekonomi yang optimal. Beberapa negara yang disebut sebagai negara kapitalis mencoba
untuk bergerak menuju lebih sosialisme, sedangkan negara yang disebut sebagai negara sosialis
bergerak menuju lebih kapitalisme. Kita mengatakan “disebut” karena tidak ada negara yang murni kapitalis atau
sosialis. Semua negara mempunyai bauran dari kedua sistem tersebut. Jadi, tren
global jangka panjangnya adalah menuju bauran dari kapitalisme dan sosialisme.
Ekonomi bauran (mixed economies) terjadi apabila
sebagian alokasi sumber daya dilakukan oleh pasar dan sebagiannya lagi
dilakukan oleh pemerintah. Sebagian besar negara tidak mempunyai nama untuk
sistem seperti ini. Jika cara dominan untuk mengalokasikan sumber daya adalah
dengan mekanisme pasar bebas, maka para pemimpin dari negara-negara ini masih
menyebut sistem mereka kapitalisme. Sedangkan jika cara dominannya dilakukan
oleh pemerintah, maka para pemimpinnya menyebut sistem mereka sebagai
sosialisme.
2.6. Memahami Sistem Ekonomi Amerika
Serikat
Bagian
berikut akan memperkenalkan istilah dan konsep yang dibutuhkan dalam memahami
isu-isu yang dihadapi pemerintah dan pemimpin bisnis sekarang ini di Amerika
Serikat.
2.6.1.
Indikator
Ekonomi Utama
Tiga indikator kondisi
ekonomi yang paling utama adalah sebagai berikut:
1.
Produk
domestik kotor adalah total nilai barang dan jasa akhir
yang diproduksi oleh sebuah negara dalam satu tahun.
2.
Tingkat
pengangguran (unemployment
rate) merujuk pada jumlah penduduk yang berusia di atas 16 tahun yang tidak
bekerja dan berusaha untuk mencari pekerjaan dalam empat minggu sebelumnya.
3.
Indeks
harga membantu untuk mengukur kesehatan ekonomi dengan
mengukur tingkat inflasi, disinflasi, deflasi dan stagflasi.
2.6.2.
Produktivitas
di Amerika Serikat
Peningkatan dalam
produktivitas berarti bahwa seorang pekerja dapat menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dalam periode waktu yang sama dibandingkan sebelumnya, biasanya
melalui penggunaan mesin atau perlengkapan lainnya. Produktivitas di Amerika
Serikat telah meningkat pada tahun-tahun
terakhir karena komputer dan teknologi lainnya telah membuat proses produksi
lebih cepat dan lebih mudah bagi banyak pekerja. Semakin tinggi produktivitas,
semakin rendah biaya dalam memproduksi barang dan jasa, dan harga dapat
ditetapkan semakin rendah. Oleh karena itu, pelaku bisnis di Amerika Serikat
dan berbagai negara lainnya sangat ingin meningkatkan produktivitas.
2.6.3.
Produktivitas
di Sektor Jasa
Di sektor jasa, inovasi
teknologi lainnya mulai membuat pegawai lebih produktif. Amerika Serikat berada
di depan sebagian besar dunia dalam produktivitas jasa. Akan tetapi, satu
masalah yang ada dengan industri jasa adalah bahwa penggunaan mesin dapat
menambah kualitas jasa yang disediakan, tetapi tidak menambah hasil per
pekerja.
Jelas bahwa Amerika
Serikat dan negara-negara lain perlu mengembangkan ukuran-ukuran produktivitas
baru untuk ekonomi jasa, ukuran yang memasukkan kualitas serta kuantitas hasil.
Meskipun mengalami peningkatan produktivitas ekonomi kemungkinan tetap akan
mengalami serangkaian kenaikan dan penurunan, seperti yang telah terjadi dalam
beberapa tahun belakangan ini.
2.6.4.
Siklus
Bisnis
Siklus
bisnis (business
cycle) adalah kenaikan dan penurunan periodik yang terjadi dalam ekonomi
seiring waktu. Ahli ekonomi, Joseph Schumpeter, mengidentifikasi empat tahap
dari siklus bisnis jangka panjang sebagai ledakan resesi dan depresi pemulihan,
yaitu:
1. Sebuah
ledakan ekonomi adalah tepat seperti arti kata-kata tersebut ¾
bisnis meledak.
2. Resesi
adalah penurunan dalam PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.
Sebuah resesi mempunyai banyak konsekuensi negatif terhadap sebuah ekonomi,
seperti pengangguran yang tinggi, kegagalan bisnis yang meningkat dan penurunan
standar hidup secara keseluruhan.
3. Depresi
adalah resesi parah yang biasanya dibarengi dengan deflasi.
4. Pemulihan
terjadi ketika ekonomi menjadi stabil dan mulai tumbuh. Hal ini akhirnya
menyebabkan ledakan ekonomi, memulai kembali siklus tersebut dari awal.
Satu tujuan dari ahli
ekonomi adalah untuk meramal kenaikan dan penurunan dalam ekonomi. Namun,
seseorang tidak dapat dengan pasti mengatakan apa yang akan terjadi berikutnya.
Seseorang hanya dapat berteori. Akan tetapi, satu hal yang pasti: ekonomi dan
pasar saham akan selalu naik dan turun.
2.6.5.
Menstabilkan
Ekonomi melalui Kebijakan Fiskal
Kebijakan
fiskal (fiscal policy)
merujuk pada upaya pemerintah federal untuk menjaga ekonomi agar tetap stabil
dengan meningkatkan atau menurunkan pajak atau pengeluaran pemerintah. Paruh
pertama dari kebijakan fiskal melibatkan perpajakan. Secara teori, tarif pajak
yang tinggi cenderung memperlambat ekonomi karena menarik uang dari sektor
swasta dan menaruhnya ke pemerintah.
Kebijakan fiskal paruh
kedua melibatkan pengeluaran pemerintah, yang biasa disebut sebagai defisit
nasional. Seiring waktu, defisit ini meningkatkan utang nasional.
2.6.6.
Menggunakan
Kebijakan Moneter untuk Memelihara Kebutuhan Ekonomi
Kebijakan moneter (monetary policy) adalah manajemen
pasokan uang dan tingkat suku bunga. Kebijakan ini dikendalikan oleh Federal
Reserve System. Perannya yang paling nyata adalah menaikkan dan menurunkan
tingkat suku bunga. Peranan lainnya adalah dengan mengendalikan pasokan uang.
Tujuan dari diberlakukannya kebijakan ini adalah untuk memelihara pertumbuhan
ekonomi, sehingga lebih banyak orang dapat mendaki tangga ekonomi dan menikmati
kualitas hidup yang memuaskan.
0 Comments:
Post a Comment